Berbicara tentang FPU seolah tiada habisnya, karena banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan sejak bangun pagi sampai tidur lagi. FPU Indonesia adalah satu-satunya UN Police Force yang ada di El Fasher Darfur, sehingga beban tugasnya sangat banyak sekali, mengingat harus meng-cover 3 IDP Camp yang jaraknya satu sama lain cukup berjauhan. Seharusnya di wilayah El Fasher ini ada 3 FPU, namun hanya Indonesia saja yang telah hadir disini. Bisa anda bayangkan betapa beratnya beban tugas kita.
Base Camp FPU Indonesia berada di Super Camp, sekitar 4 km dari pusat kota El Fasher, sedangkan IDP Camp Abou Shouk dan El Salam berjarak sekitar 5km dari base camp FPU Indonesia, namun IDP Camp Zam Zam jaraknya cukup jauh yaitu sekitar 17km dari base camp FPU Indonesia.
Setiap hari FPU Indonesia harus patroli kesana bersama dengan anggota Police Adviser untuk melakukan kegiatan Community Policing. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat IDP Camp dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban di lingkungan IDP Camp. Kegiatan ini memang monoton sifatnya, sehingga kadang menimbulkan kejenuhan bagi anggota saat di lapangan.
Namun, bukan FPU Indonesia namanya kalau tidak bisa mengisi kejenuhan itu selama bertugas di lapangan. Banyak anggota FPU Indonesia yang melakukan kegiatan Community Policing untuk mengatasi kejenuhan itu dengan caranya sendiri-sendiri. Mereka lebih mudah diterima masyarakat yang tinggal di IDP Camp, terutama anak-anak. Rupanya, adat istiadat orang Indonesia yang ramah dan mudah bergaul dengan orang asing sangat membantu proses interaksi di lapangan. Sejak kehadiran kita FPU Indonesia di tengah-tengah masyarakat IDP Camp, semboyan "senyum-sapa-salam" selalu kita kobarkan, sehingga semua orang yang kita jumpai akan tersenyum dengan kita.
Rupanya inilah cara yang paling ampuh untuk meraih simpati dari masyarakat El Fasher dan dalam waktu sekejab kehadiran pasukan FPU Indonesia sudah dikenal luas oleh masyarakat El Fasher baik yang di kota maupun yang di sekitar IDP Camp. Dulu, ketika kami datang pertama kali dan pergi ke kota El Fasher untuk belanja, pasti setiap orang mengatakan "shin...shin...." artinya Cina...Cina... Begitu saya dengar ada yang mengatakan demikian, maka langsung saya jawab "laa..laa....ana laisa shin....ana indonesiy..." maksudnya "bukan...bukan....saya bukan orang cina...saya orang Indonesia....". Begitu mereka mendengar kata Indonesia, maka langsung saja mereka berubah jadi ramah dan tidak ada wajah-wajah curiga lagi.
Rupanya kehadiran orang cina di Darfur sangat tidak disukai, salah satu penyebabnya adalah karena Cina merupakan pendukung Omar Al Basyir yang mereka anggap sebagai pembuat konflik di Darfur. Ya, beruntunglah kita menjadi orang Indonesia yang negaranya Non Blok dan selalu mendukung upaya perdamaian dunia, sehingga kalau pas lagi tugas di wilayahnya seperti ini, paling tidak akan tertolong dengan nama besar Indonesia yang terkenal sebagai negara muslim terbesar di dunia.
Mendapat tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah konflik seperti di Darfur ini membutuhkan keberanian, kesabaran, kewaspadaan dan kemauan keras. Mustahil tugas akan berhasil dengan baik manakala kita tidak memiliki keberanian, kesabaran, kewaspadaan dan kemauan keras. Sebagai seorang Polisi yang profesional tentunya harus tahu apa yang menjadi tanggung jawabnya dan tahu harus bertindak apa bila sesuatu terjadi dengan dirinya atau masyarakat sekitarnya, jangan sampai kita tidak tahu apa yang harus kita kerjakan, sehingga hal ini bisa berakibat fatal, mengingat resiko tugas sebagai FPU di lapangan sangat besar sekali, karena mission areanya adalah Darfur yang notebene-nya daerah konflik yang sangat kompleks sekali. Ya, inilah Darfur, daerah dimana UN menggelar missi yang terbesar pada abad ini, yaitu sekitar 26.000 pasukan yang terdiri dari 19.000 militer dan 6000 Polisi serta 1000 staff. Hal ini bisa dimaklumi, karena Darfur wilayahnya sangat luas dan faksi-faksi yang bertikai bukan semakin sedikit malah justru bertambah banyak.
Inilah sekilas tentang keberadaan FPU Indonesia di Darfur Sudan yang merupakan wujud dari partisipasi aktif Indonesia dalam memelihara perdamaian dunia. Semoga apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab FPU Indonesia bisa berjalan lancar dan mulus tanpa harus menimbulkan pertumpahan darah lagi di Darfur ini.
Sekian dan salam dari El Fasher North Darfur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar