Sabtu, 05 September 2015

Mengenal FPU Indonesia Garuda Bhayangkara, Salah Satu Misi Internasional Polri


Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan bagaimana sejarah peran serta dalam Misi perdamaian Internasional dan sedikit tips untuk bisa ikut serta dalam Misi Internasional Polri bagi anggota Polri.

Hubungan kerjasama Internasional Polri dengan lembaga internasional dan kepolisian negara lain telah banyak melibatkan Polri dalam Misi Internasional, ada 2 klasifikasi dari misi Internasional itu, yaitu :

MISI KEMANUSIAAN
  • Tugas tugas yang dilakukan Polri dalam membantu kemanusiaan di luar negeri, seperti mengirimkan tenaga ahli di bidang Kedokteran Kepolisian/ identifikasi ke luar negeri, Team Disaster Victim Identification (DVI) Polri pernah dikirim ke Australia pada saat kebakaran besar di Melbourne, dan mendapat pujian karena berkat kerja keras team DVI berhasil mengidentifikasi korban kebakaran selama seminggu dari target 1 bulan.
  • Tugas kemanusiaan yang lain yaitu pemulangan TKI yang bermasalah di luar negeri, seperti contoh pemulangan 3000 lebih TKI bermasalah di Saudi Arabia menggunakan Kapal laut.
  • Juga tugas pengamanan dan pemulangan imigran ilegal dari negara Indonesia ke negara asal
MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN
Keikutsertaan Polri dalam misi-misi pemeliharaan perdamaian PBB, sesuai tujuan nasional Indonesia “untuk ikut memelihara perdamaian abadi dan ketertiban dunia” dimulai sejak tahun 1989 hingga sekarang. Misi perdamaian PBB yang diikuti Polri terbagi menjadi 2 yaitu: 
  • Police Adviser (penasehat polisi) dan 
  • Formed Police Unit (satuan tugas polisi dalam misi yang bersenjata dalam ikatan pasukan)
  • FORMED POLICE UNIT (FPU)
Kapolri Jend Pol Sutarman menyalami Satgas FPU Indonesia VII
Formed Police Units (FPU) merupakan 125 s.d. 140 personil unit polisi dengan reaksi mobilitas yang benar-benar cepat yang seluruhnya terbentuk dari satu kontingen, menyokong unit sendiri dengan utuh dan memperlen
gkapi peralatan, tunduk pada hukum sipil dan tata tertib lainnya, mendukung perkembangan kemampuan polisi lokal, dan kemampuan polisi sebagai individu. Perserikatan Bangsa Bangsa untuk pertama kalinya mengirim FPU pada bulan Oktober 1999 ke Cosovo, kemudian di Timor Leste. Operasi tersebut telah merubah komponen polisi di Department Peacekeeping Operations UNDPKOs. Evolusi operasional telah berperan dalam stabilisasi dan pengamanan pemilu di Liberia, Haiti, Pantai Gading, dan R.D. Kongo.

Sekilas Tentang FPU Garuda Bhayangkara Indonesia
Formed Police Units Garuda Bhayangkara Indonesia memiliki kemampuan Penanggulangan Huru Hara, Search And Rescue, Penjinakan Bom, Investigasi, Intelijen, Kontra Teroris, Perlindungan VVIP, Penembak Jitu, Komunikasi Elektronik, Mekanik, Memasak dan Kedokteran dan dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.

Setelah sehari sebelumnya diupacarakan oleh Kapolri, FPU Garuda Bhayangkara Indonesia berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara El Fasher, Darfur–Sudan bertugas selama satu tahun dalam operasi hybrida antara PBB dan Uni Afrika yaitu UNAMID (United Nations African Mission In Darfur).

FPU Garuda Bhayangkara Indonesia yang fokus utamanya adalah mendukung petugas polisi perorangan agar efektif melaksanakan tugas sesuai mandat yang diberikan, akan bertugas selama satu tahun, FPU Garuda Bhayangkara Indonesia akan membantu melindungi komunitas lemah dari ancaman kekacauan, memimpin patroli dengan mayakinkan, dan mengawal tugas-tugas ke Internally Displaced Persons (IDP’s) Zam Zam atau Abu Shouk dan El Salam dengan sebaik mungkin untuk memelihara kehadiran PBB di kamp IDP. Selain itu, FPU Garuda Bhayangkara Indonesia juga akan membantu tugas monitoring dan melindungi personil PBB/Uni Afrika dan fasilitas-fasilitasnya.

Kegiatan-Kegiatan FPU Garuda Bhayangkara Indonesia
Pembagian Tugas Sesuai kebutuhan organisasi, dalam satu FPU dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu kelompok staff dan tactical. Staff sebagai pendukung tactical melaksanakan tugas administrasi, operasional, finance, camp security, komunikasi & elektronik, mekanik, juru masak, penghubung, dan kesehatan. Unit tactical akan melaksanakan tugas-tugas taktis seperti patroli, pengawalan, monitoring, perlindungan terhadap aset PBB/AU dan masyarakat, serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada polisi lokal. Pelaksanaan patroli menggunakan kekuatan satuan setingkat peleton dan bergabung dengan Police Advisor, Language Assistance, badan-badan PBB seperti UNICEF, UNHCR, dan sebagainya.

Patroli dan Pengawalan
disela-sela giat rutin patroli daerah zone C harus tetap menyempatkan diri untuk sholat berjamaah dan silaturahmi dgn warga setempat
Patroli gabungan dilaksanakan bersama antara FPU setingkat peleton, Police Advisor, Penerjemah bahasa lokal, dan badan-badan PBB lainnya. Setelah koordinasi dan siap melaksanakan patroli, team akan berangkat menuju Internally Displaced Persons (IDP’s) dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan mengumpulkan informasi dari GoS (Government of Sudan) Army/Police, SLA (Sudan Liberation Army), Umdah (kepala suatu IDP’s) yang menguasai daerah yang akan dilalui atau dikunjungi. Sebelum memasuki IDP’s, informasi dibahas untuk diolah kembali untuk persamaan persepsi di dalam CPC (Community Policing Center) yang terdapat di dalam IDP’s. Setelah itu, team patroli akan memasuki IDP’s untuk mengumpulkan informasi dan mengetahui situasi dan kondisi terakhir dengan melakukan dialog langsung dengan pengungsi. Dalam satu rangkaian patroli, taktikal menggunakan satu atau dua mobil Land Cruiser lapis baja, tiga atau empat mobil patroli double cabin, satu mobil ambulance, dan satu atau dua APC (Armoured Personnels Carrier).

Mempertahankan Kemampuan dengan latihan
Latihan VIP protection dan Escort
Untuk menjaga kebugaran fisik dan membina kemampuan, telah dibuat jadwal rutin olah raga dan latihan kemampuan. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan tugas pokok sesuai mandat. Para pelatih atau instruktur berasal dari taktikal atau staff yang menguasai bidang yang akan dilatihkan.

Promosi Budaya Indonesia kepada masyarakat mancanegara
Personil FPU Sedang Menampilkan Tari Tradisional
Pada kesempatan-kesempatan tertentu, FPU Garuda Bhayangkara Indonesia mempertontonkan budaya tradisional Indonesia seperti tari-tarian, memberikan informasi tentang keindahan nusantara serta tempat-tempat wisata, dan keindahan Bhinneka Tunggal Ika.

Standar Persyaratan Personel Satgas FPU lndonesia:
a. persyaratan umum:
  1. anggota Polri, Pria, sehat jasmani dan rohani; 
  2. mempunyai masa dinas aktif minimal 5 (lima) tahun dan umur maksimal 45 tahun untuk peMlira dan 40 tahun untuk brigadir; 
  3. mampu berbahasa lnggris aktif baik lisan maupun tertulis; 
  4. mampu mengoperasionalkan komputer dan internet dengan baik; 
  5. mampu mengemudikan kendaraan roda 4 dengan memiliki SIM minimal 1 tahun; 
  6. mempunyai kompetensi terhadap jabatan yang dilamar; 
  7. belum pernah bergabung dengan Satgas FPU lndonesia sebelumnya; 
  8. tidak sedang dalam perkara pidana atau pelanggaran lainnya; 
b. persyaratan khusus: 
  1. bidang psikologi diharapkan memiliki integritas clan semangat bekerja yang tinggi, disiplin, cerdas, mampu bekerja dalam tekanan, bersahaja, kreatif, professional, menghargai perbedaan, cerdas, mampu bekerja dalam kelompok; 
  2. bagi Kasatgas diharapkan sudah mengikuti pendidikan Sespimen dan Untuk wakasatgas sudah mengikuti pendidikan Sespima, diutamakan memiliki ljazah Strata 2 dan berasal dari Korps Brigade Mobil; 
  3. bagi Para Kasi diutamakan mempunyai pengalaman sesuai dengan bidang tugasnya sebagai kasiops, kasimin dan kasilog ; 
  4. bagi unsur pendukung (dokter, tehnologi inforrnatika, motor transpott officer, bensat) diharapkan memiliki pengalaman tugas masing-masing fungsi; 
  5. bagi seluruh perwira unsur kelompok komando diharapkan mampu berbahasa lnggris aktif baik lisan maupun tertulis; 
  6. khusus pengemudi kendaraan taktis APC dan Truck diharapkan berasal dari satuan Brimob, S.amapta dan Lemdik dengan pengalaman minimal I (satu) tahun serta sudah memiliki SIM B1 minimal 1 (satu) tahun; 
  7. untuk pengemudi kendaraan roda 4 (jeep, double cabin dan minibus) memiliki kemampuan mengemudi dan memiliki SIM A minimal I tahun; 
  8. untuk personel manase mempunyai kompetensi dibidang memasak, dan atau memiliki keahlian dibidang gizi; 
  9. untuk personel logistik diharapkan mempunyai pengalaman dibidang logistik dan menguasai SlMAK BMN serta memiliki Skep sebagai operator SlMAK BMN ; 
  10. untuk perwira MTO (motor transport officers) diharapkan memiliki kemampuan mekanik ranmor dan atau sarjana teknik mesin; 
  11. untuk personel IT, water treatment dan generator diharapkan mempunyai pengalaman dibidangnya masing-masing, diutamakan lulusan Diploma 3 teknik.
BIARKAN GAMBAR YANG BERCERITA



Demikianlah sekilas tentang PFU Garuda Bhayangkara Polri, tulisan ini merupakan Repost dari Thread saya yang pernah menjadi Hot Thread di Kaskus, jika ada yang credit fotonya belum saya cantumkan, silahkan komentar di sini dan sertakan linknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar