Jumat, 18 September 2015

MEDAL PARADE FPU INDONESIA I DI DARFUR SUDAN

Derap langkah kami terasa lebih ringan dari biasanya. Entah kenapa. Yang jelas pagi itu kami begitu bahagia berbaris di lapangan camp FPU Indonesia untuk melaksanakan upacara medal parade. Medal Parade merupakan sebuah acara kehormatan yang dilaksanakan untuk memberikan medali PBB kepada setiap peacekeeper sebagai tanda purna tugas dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian PBB. Tanggal 12 Oktober 2009 nanti, genap satu tahun sudah FPU Indonesia melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di tanah Darfur Sudan ini. Saat yang bahagia itu akan segera tiba, saatnya kami kembali ke pelukan ibu pertiwi, bertemu kembali dengan keluarga dan teman-teman di tanah air. Tinggal menunggu hitungan hari..

Udara di El Fasher kembali memasuki musim panas dan berdebu. Pagi-pagi buta dua personil telah diamanatkan untuk menyiram lapangan agar debu enggan beterbangan. Saya sendiri bersama beberapa rekan lain, hingga menjelang subuh baru selesai menyiapkan dekorasi mimbar serta tempat duduk tamu undangan. Semuanya harus well organized. Di pagar-pagar kita pasang umbul-umbul merah putih. Kita bentangkan pula poster-poster patriotik khas brigade mobil. Hal-hal semacam itu belum pernah kita temukan di El Fasher ini. Kami ingin menunjukkan karya terbaik untuk mempersiapkan acara medal parade ini se-perfect mungkin. Kami ingin memberikan kesan terhadap seluruh tamu tentang citra bangsa Indonesia yang ramah dan bersahabat. Jauh hari sebelumnya, apa yang tidak bisa kita buat disini, kita datangkan dari Indonesia. Seperti banner yang digunakan sebagai background lapangan. Di Khartoum (ibukota Sudan) pun, tidak ditemukan percetakan untuk membuat banner itu. Kalaupun ada untuk membuat banner berukuran 2×10 m pasti memerlukan biaya yang sangat mahal.

Pukul 09.30 tamu berangsur-angsur berdatangan memadati kursi undangan yang telah disiapkan. Mulai dari Duta Besar RI untuk Sudan Bpk. Tajjudin Noer, pejabat-pejabat utama UNAMID (United Nations Mission In Darfur), police adviser, military observer, staf dan officer UNAMID, polisi Government of Sudan, tak ketinggalan pula Umda (pimpinan adat masyarakat Sudan), tempat dimana kita melaksanakan tugas sehari-hari. Salah seorang Umda bertanya kepada saya, “Apakah pak presiden SBY juga hadir pada acara ini, saya sudah membuat surat buat beliau”, demikian katanya. Sayang sekali perwakilan dari Indonesia tidak bisa hadir, hanya pak Dubes saja yang akan mewakili dari pihak tanah air. Kemudian saya sempat membaca surat umda tersebut. Intinya mengungkapkan rasa terima kasih yang sangat dalam atas kehadiran FPU Indonesia di tengah-tangah masyarakat El Fasher selama satu tahun ini. Selain mempu meningkatkan rasa aman dalam masyarakat mereka, kontingen Indonesia telah memberikan banyak bantuan yang sangat berguna bagi mereka. Si Umda juga terkesan resah apakah ada pengganti setelah kami pergi, mereka memiliki ekspektasi yang sangat tinggi. Saya sampaikan akan ada kontingen pengganti dan saya pastikan mereka akan tetap berbuat yang terbaik kepada masyarakat El Fasher.

Sinar matahari sudah terasa menyengat kulit ketika pasukan memasuki lapangan upacara. Debu-debu mulai tak bisa menahan diri menyambut hentakan langkah bhayangkara. Namun semua terasa ringan, hati kami sedang berbunga-bunga. Baret biru di kepala, scarf biru melilit di leher, plus senjata steyr melintang di depan dada. Semua tampak sama, seragam. Pandangan mata para tamu undangan tidak bisa menyembunyikan rasa kekaguman kepada prajurit bhayangkara ini. Sebagai Guest of Honour pada upacara ini adalah Joint Special Representative (JSR) a.i. UNAMID MR. Henry Anyidoho. Pada kesempatan itu juga, JSR mengajak seluruh peserta upacara dan undangan untuk memanjatkan doa kepada Rakyat Indonesia khususnya di Padang yang sedang menerima musibah gempa bumi. Ini bagian yang saya kagumi dari beliau. Begitu care dan empatif, justru mungkin sebagian rakyat kita sendiri tidak melakukan hal demikian.

Kegiatan pokok pada upacara ini adalah penyematan medali PBB kepada seluruh personil FPU. Medali-medali ini disematkan oleh Police Commissioner Mr Micheal Fyer, Dubes RI untuk Sudan, serta Deputy Force Commander. Pada acara tambahan, personil FPU Indonesia mendemonstrasikan ketrampilan dasar bela diri karate, bongkar pasang senjata dengan mata tertutup, serta tari pergaulan poco-poco. Rangkaian acara ditutup dengan resepsi dan makan siang bersama seluruh tamu undangan yang hadir. Hampir seluruh undangan menyatakan apresiasi yang luar biasa khususnya terhadap pelaksanaan acara medal parade yang sukses, serta penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan selama satu tahun di daerah misi ini.

“The joyous time has come. Our one year tour of duty is nearly finish. We are departing soon. We are leaving Darfur with precious memories of friendship, hardworking, support, and understanding. But our spirit will always stay here, till lasting peace remains in Darfur. Thank you for assistance and cooperation”.
Sumber: http://wahyunugroho.com/?p=463
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar