Jumat, 18 September 2015

FPU Indonesia II Garuda Bhayangkara Polri

FPU II INDONESIA DI DARFUR SUDAN

Formed Police Units (FPU) merupakan 125 s.d. 140 personil unit polisi dengan reaksi mobilitas yang benar-benar cepat yang seluruhnya terbentuk dari satu kontingen, menyokong unit sendiri dengan utuh dan memperlengkapi peralatan, tunduk pada hukum sipil dan tata tertib lainnya, mendukung perkembangan kemampuan polisi lokal, dan kemampuan polisi sebagai individu. Perserikatan Bangsa Bangsa untuk pertama kalinya mengirim FPU pada bulan Oktober 1999 ke Cosovo, kemudian di Timor Leste. Operasi tersebut telah merubah komponen polisi di Department Peacekeeping Operations UNDPKOs. Evolusi operasional telah berperan dalam stabilisasi dan pengamanan pemilu di Liberia, Haiti, Pantai Gading, dan R.D. Kongo.

Formed Police Units II Garuda Bhayangkara Indonesia memiliki kemampuan Penanggulangan Huru Hara, Search And Rescue, Penjinakan Bom, Investigasi, Intelijen, Kontra Teroris, Perlindungan VVIP, Penembak Jitu, Komunikasi Elektronik, Mekanik, Memasak dan Kedokteran dan dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi.

Setelah sehari sebelumnya diupacarakan oleh Kapolri, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma menuju Bandar Udara El Fasher, Darfur–Sudan pada tanggal 17 Oktober 2009. Dan, secara resmi diterima untuk menggantikan FPU I Garuda Bhayangkara Indonesia yang telah selesai bertugas selama satu tahun dalam operasi hybrida antara PBB dan Uni Afrika yaitu UNAMID(United Nations African Mission In Darfur). FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang fokus utamanya adalah mendukung petugas polisi perorangan agar efektif melaksanakan tugas sesuai mandat yang diberikan, akan bertugas hingga Oktober 2010. Selama satu tahun, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia akan membantu melindungi komunitas lemah dari ancaman kekacauan, memimpin patroli dengan mayakinkan, dan mengawal tugas-tugas ke Internally Displaced Persons (IDP’s) Zam Zam atau Abu Shouk dan El Salam dengan sebaik mungkin untuk memelihara kehadiran PBB di kamp IDP. Selain itu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia juga akan membantu tugas monitoring dan melindungi personil PBB/Uni Afrika dan fasilitas-fasilitasnya.

Kegiatan-Kegiatan FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia

Pembagian Tugas

Sesuai kebutuhan organisasi, dalam satu FPU dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu kelompok staff dan tactical. Staff sebagai pendukung tactical melaksanakan tugas administrasi, operasional, finance, camp security, komunikasi & elektronik, mekanik, juru masak, penghubung, dan kesehatan. Unit tactical akan melaksanakan tugas-tugas taktis seperti patroli, pengawalan, monitoring, perlindungan terhadap aset PBB/AU dan masyarakat, serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada polisi lokal. Pelaksanaan patroli menggunakan kekuatan satuan setingkat peleton dan bergabung dengan Police Advisor, Language Assistance, badan-badan PBB seperti UNICEF, UNHCR, dan sebagainya.

Patroli dan Pengawalan

Patroli gabungan dilaksanakan bersama antara FPU setingkat peleton,Police Advisor, Penerjemah bahasa lokal, dan badan-badan PBB lainnya. Setelah koordinasi dan siap melaksanakan patroli, team akan berangkat menuju Internally Displaced Persons (IDP’s) dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan mengumpulkan informasi dari GoS (Government of Sudan) Army/Police, SLA (Sudan Liberation Army), Umdah (kepala suatu IDP’s) yang menguasai daerah yang akan dilalui atau dikunjungi. Sebelum memasuki IDP’s, informasi dibahas untuk diolah kembali untuk persamaan persepsi di dalam CPC (Community Policing Center) yang terdapat di dalam IDP’s. Setelah itu, team patroli akan memasuki IDP’s untuk mengumpulkan informasi dan mengetahui situasi dan kondisi terakhir dengan melakukan dialog langsung dengan pengungsi. Dalam satu rangkaian patroli, taktikal menggunakan satu atau dua mobil Land Cruiser lapis baja, tiga atau empat mobil patroli double cabin, satu mobil ambulance, dan satu atau dua APC (Armoured Personnels Carrier).

Convoy

Mempertahankan Kemampuan dengan latihan

Untuk menjaga kebugaran fisik dan membina kemampuan, telah dibuat jadwal rutin olah raga dan latihan kemampuan. Kegiatan tersebut disesuaikan dengan tugas pokok sesuai mandat. Para pelatih atau instruktur berasal dari taktikal atau staff yang menguasai bidang yang akan dilatihkan.

Promosi Budaya Indonesia kepada masyarakat mancanegara

Pada kesempatan-kesempatan tertentu, FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia mempertontonkan budaya tradisional Indonesia seperti tari-tarian, memberikan informasi tentang keindahan nusantara serta tempat-tempat wisata, dan keindahan Bhinneka Tunggal Ika.

FPU Indonesia II bersama Rwanda Army
Bersama Police Advisor dari Rwanda dan Jordan
Bersama police Advisor di dalam IDP's
Kasus temuan patroli berupa pembakaran sekolah di malam hari
FPU Indonesia II mempertontonkan tarian kecak di hadapan
rekan-rekan dari PBB/ Uni Afrika (mancanegara)
FPU II Kontingen Garuda Bhayangkara Mengakhiri Misi pada UNAMID

Dengan pesawat “charter” PBB Boeing 767-200 SILVERJET nomor penerbangan 7654 yang merupakan grup JATE Jordan Aviation, FPU II Indonesia telah meninggalkan daerah misi di Darfur Utara pada hari Sabtu tanggal 16 Oktober 2010 pukul 12.00 Waktu Sudan atau pukul 16.00 WIB. Kontingen terbaik UNAMID periode 2009-2010 FPU II Garuda Bhayangkara Indonesia yang dipimpin oleh AKBP Drs. Nazludin Zulkifli, telah selesai menjalankan tugas sebagai penjaga perdamaian seperti mandat dalam “Darfur Peace Agreement”selama dua periode atau 12 bulan terhitung mulai tanggal 17 Oktober 2009 dan tiba di tanah air pada tanggal 17 Oktober 2010 pukul 08.00 Wib dengan kekuatan 130 personil dari 140 personil, sedangkan sisanya melaksanakan tugas “rear party” untuk mendampingi FPU III yang baru tiba di daerah misi. Ini merupakan kebanggaan bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan pantas dan layak diberi apresiasi sebagai duta bangsa dan oleh karena kemampuan mempertahankan predikat Kontingen Terbaik UNAMID yang telah disandang oleh FPU Indonesia sebelumnya pada periode 2008-2009.
Prosesi kepulangan FPU II diawali dengan do’a setelah apel keberangkatan dari Garuda Camp. Rear party untuk sementara waktu berjaga di camp ketika pasukan FPU II mulai berangkat meningggalkan camp menuju bandara El Fasher dan diangkut dengan bis-bis yang disediakan oleh UNAMID serta truk-truk KRAZ FPU Indonesia yang menagangkut barang-barang bawaan. Tiba di bandara, FPU III sudah turun pesawat dari Jakarta dan seluruh anggota FPU II dan FPU III berjabatan tangan tanda selamat datang dan selamat bertugas sekaligus ucapan selamat tinggal.

Peran vital FPU II Indonesia pada UNAMID dalam mengemban mandat PBB telah mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional dan diatara bangsa-bangsa kontributor UNAMID lainnya dan akan menjadi langkah awal bagi Indonesia sebagai ”Global Player” sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia setelah PBB begitu terkesan dengan “high performance”pasukan perdamaian dari Indonesia di Darfur Utara, Sudan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar